Keramik adalah benda yang terbuat dari bahan speeti tanah liat yang berubah secara permanen saat dipanaskan. Misalnya, tanah liat memiliki air yang terikat secara kimiawi di dalam strukturnya, yang akan menyebabkannya retak dan hancur saat benda dari tanah liat kering dimasukkan ke dalam air. Setelah dipanaskan (dibakar) maka tanah liat akan berubah strukturnya dan menjadi keramik dan tidak retak lagi bila terkena air.
Jenis kerajinan keramik misalnya adalah porcelain. Porcelain adalah bahan keramik yang dibuat dengan bahan tambahab, umumnya termasuk kaolin, dan dibakar dalam tungku pembakar sampai suhu antara 1200 dan 1400 ° C.
Porselain memiliki sifat kuat, tahan air dan mengkilat. Sifat ini timbul dari vitrifikasi di porcelain sat dibakar pada suhu tinggi ini.
KERAMIK
Keramik dapat digunakan untuk membuat perangkat makan seperti piring, gelas, cawan, teko dan guci. Keramik juga dapat digunakan untuk membuat hiasan seperti patung. Keramik juga diginakan untuk lantai dan penghias dinding.
Keramik dapat dibuat dalam bentuk polos, diwarna, dilukis atau diberi hiasan ukiran.
Harga keramik bervariasi tergantung bahan, kualitas pengerjaan dan jenis hiasannya.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/4532794
Di saat membahas tanah liat, maka kita akan teringat masa kecil ketika bermain di luar rumah sampai berjam-jam adalah hal yang paling menyenangkan. Bermain di luar rumah sudah pasti bersentuhan dengan debu dan tanah, apalagi tanah menjadi media permainan favorit di waktu itu. Namun, setelah teknologi berkembang pesat secara perlahan permainan di luar rumah sudah menjadi aktivitas yang jarang sekali kita temui. Anak lebih suka menghabiskan waktunya bermain gadget.
Akan tetapi kita masih bisa bermain dengan tanah liat sekali pun zaman tak seperti dulu lagi. Dengan mengikuti pelatihan membuat keramik yang bermediakan tanah liat anda bisa menuangkan ide dan kreativitas. Seperti yang kita tahu bahwa dalam pembuatan keramik melalui beberapa tahapan penting. Berikut 5 tahapan membuat keramik dengan tanah liat:
1. Pengolah bahan
Pengolahan bahan adalah mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi bahan keramik plastis yang siap dipakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Dalam pengolahan bahan ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan (mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 –100 mesh.
2. Pembentukan tanah
Tahapan selanjutnya adalah pembentukan tanah, tanah liat yang masih berbentuk persegi panjang dapat dibentuk sesuai dengan apa yang anda inginkan, bisa bentuk hewan, pernak-pernik rumah dll. Pada proses pembuatan keramik melalui 3 teknik yaitu teknik pijit tangan, teknik pilin (colling), dan teknik putar.
Pembentukan tanah tanpa meja putar bisa dilakukan menggunakan teknik pemijatan, teknik pilin, dan teknik lempengan. Sedangkan teknik putar dikerjakan di atas meja putar, baik manual ataupun elektrik. Pembentukan tanah melalui teknik cetak dilakukan dengan mencetak tanah di cetakan yang biasanya terbuat dari gips atau silikon.
3. Pengeringan keramik
Setelah proses pembentukan sudah selesai hasil dari kerajinan tanah liat lanjut ke proses pengeringan. Pengeringan berguna untuk menghilangkan air yang terjebak di dalamnya. Proses pengeringan yang paling baik dilakukan dengan memanfaatkan angin alam dan suhu ruangan atau penjemuran diluar ruangan memanfaatkan terik matahari.
4. Pembakaran keramik
Proses selanjutnya adalah pembakaran, proses ini dilakukan supaya keramik yang semula rapuh menjadi padat, keras, dan kuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pembakaran di antaranya suhu matang, atmosfer tungku, dan mineral yang terlibat. Bahan-bahan keramik mentah kemudian dimasukkan ke dalam tungku pembakaran lalu dibakar memakai suhu sekitar 700-1.000 derajat celcius.
5. Pengglasiran keramik
Proses pengglasiran adalah untuk melindungi keramik, memperkuat struktur, dan memperindah tampilannya. Penerapan bahan glasir ini dapat dilakukan dengan cara dicelup, disemprot, dituang, atau dioles dengan kuas ke permukaan keramik secara merata. Fungsi pengglasiran pada keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-efek tertentu sesuai keinginan. Terakhir, keramik-keramik yang telah di glasir ini perlu melewati tahapan pembakaran glasir terlebih dahulu untuk menyempurnakan hasilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar