Rabu, 28 Agustus 2019

TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN KERAS

TEKNIK PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN KERAS

Teknik Cor (cetak tuang)

Teknik cor sudah ada ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kerajinan dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Berikut ini contoh pembuatan benda kerajinan dari bahan lunak dengan teknik cor (cetak tuang). 

1) Teknik Tuang Berulang (bivalve)

Disebut teknik menuang berulang kali (bivalve), karena menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai berulangkali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.

2) Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue)

Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue) dibuat pada benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat. Selanjutnya model dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian benda dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga. Tuangkan perunggu ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
Di samping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin.
Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

b. Teknik Etsa

Kata etsa berasal dari bahasa Belkamu atau Jerman, yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat, Kata etching berarti mengetsa. Benda-benda dari logam dapat dietsa dengan merendam dalam larutan etsa (larutan asam). Untuk melindungi bagian yang tidak ingin teretsa oleh pengikisan larutan asam ini, seluruh permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam, yaitu resist (bahan pelindung). Sementara itu, bagian-bagian yang terpilih untuk dietsa sesuai dengan desain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-tempat yang terbuka sampai tingkat yang diinginkan sehingga permukaannya turun sampai di bawah permukan aslinya. Sementara bagian logam yang dilindungi tetap utuh. Beberapa larutan atau bahan kimia yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam, sangat bergantung pada jenis logam yang akan dietsa.
Larutan pengetsa ini terdiri atas larutan asam organik, asam mineral anorganik, atau campuran dari keduanya. Sebagian asam mempunyai daya kikis yang sangat baik untuk logam-logam tertentu, sedangkan sebagian asam lain ternyata hanya sedikit atau bahkan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap logam-logam tertentu lainnya. Kombinasi dari keduanya justru dapat melarutkan logam-logam di dalam larutan tersebut.
Sukses tidaknya mengetsa ini bergantung pada pengendalian yang sangat hati-hati terhadap kekuatan larutan asam pengetsa. Penerapan bahan penolak asam pada logamnya, cara dan keterampilan dalam membuat desainnya agar tetap terbuka melalui penggunaan resist (bahan pelindung), serta perhitungan waktu untuk pengukuran dan pengikisan asamnya perlu diperhatikan, agar gambar etsa muncul di permukaan logam dengan derajat keteraturan dan kedalaman yang diinginkan. 

c. Teknik Ukir

Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak Zaman Batu Muda. Pada masa itu, banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig-zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

d. Teknik Ukir Tekan

Teknik mengukir tekan adalah teknik membuat hiasan di atas permukaan pelat logam tipis dengan ketebalan sekitar 0,2 mm untuk pelat logam kuningan dan pelat logam tembaga sampai dengan 0,4 mm. Alat yang biasa digunakan untuk ukir tekan ini yaitu dibuat dari bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah dibentuk sesuai kebutuhan ukir tekan. Jika tanduk sulit didapat, gunakan bambu ataupun kayu. Cara menggunakan alat ukir tekan ini ialah dengan menekan permukaan benda kerja mengikuti bentuk sesuai motif dari gambar yang telah ditentukan. 

e. Teknik Bubut

Dalam pekerjaan membubut, diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/ menggaruk dan membentuk benda ialah pahat bubut. Teknik bubut ini akan menghasilkan karya kerajinan yang simetris, bulat dan rapi. Contoh karya kerajinan dengan teknik bubut adalah asbak kayu, vas bunga dari kayu, benda-benda mainan. 
f. Teknik Anyam

Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman. Bahan keras dari karya kerajinan yang dapat menggunakan teknik anyaman, antara lain: bambu, rotan, dan plastik.


FUNGSI KERAJINAN BAHAN KERAS

FUNGSI KERAJINAN BAHAN KERAS 

Produk kerajinan dari bahan keras juga memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.

Hasil gambar untuk benda hias
kerajinan bahan pakai



b. Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.



KEMASAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS


Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

packaging produk kerajinan bahan kertas

Pengemasan adalah sebuah teknik terkordinir yang diciptakan untuk menyiapkan produk supaya siap untuk ditransportasikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
yang bisa didapatkan dengan adanya wadah atau pembungkus pada suatu produk, salah satunya adalah bisa mendukung produk tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan ketika proses distribusi berlangsung.
Bukan hanya itu saja, kemasan produk kerajinan bahan keras produk juga bisa melindungi produk dari bahaya pencemaran dan masalah fisik lainnya, baik itu bersifat tekanan, benturan, maupun yang getaran.
Disamping itu, pengemasan juga bermanfaat untuk menempatkan suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri supaya mempunyai bentuk yang bisa mempermudah proses penyimpanan, pengangkutan, serta penyaluran kepada para konsumen.
Nah, kalau dilihat dari segi pemasarannya, packaging pada suatu produk tentu sangat berperan penting, dan menjadi variabel utama yang wajib diperhatikan kembali bagi para produsen.
Selain bisa menaikkan kemungkinan para konsumen untuk membelinya, packaging pada produk juga dapat menambah kesan yang lebih di mata para pembeli kalau dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakannya.
Karena itulah desain, warna, dan tampilan dari kemasan produk kerajinan bahan keras harus dikerjakan dengan sebaik mungkin, serta diperhatikan dalam proses perencanaannya.

Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras

Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin, diantaranya adalah:
1.Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga sampai ke tangan pengguna.
2.Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3.Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras dapat digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat pada pack produk tersebut.
4.Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk berdasarkan kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.
5.Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang ada di dalam produk.
Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun produk berbahaya seperti air keras, gas beracun, dll.
Ataupun produk yang bisa memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik tentunya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6.Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap yang mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan keras pada botol.
7.Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8.Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9.Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas

Untuk menetapkan fungsi perlindungan dari kemasan produk kerajinan bahan keras produk, maka dibutuhkan pula dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang akan dilindungi nantinya.
Sebab mutu dari suatu produk ketika mencapai tangan pembeli sangat bergantung pada kondisi bahan dasar, cara pengolahan, serta kondisi penyimpanan dari produk yang hendak dikemas.
Dengan begitu, fungsi dari kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi sebagai berikut:
1.Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam prosedur pengerjaan, pengangkutan, pengiriman, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2.Mempunyai kapabilitas supaya bisa melindungi isi produknya dari beraneka macam resiko dari luar, contohnya perlindungan dari pengaruh kelembaban udara panas ataupun dingin, cahaya matahari, bau asing, gesekan/tekanan mekanis, dan kontaminasi mikroorganisme.
3.Dapat menjadi daya tarik untuk konsumen.
Dalam perihal ini, pengenalan produk, informasi dan penampilan seperti desain, warna, dan keindahan bahan kemasan produk kerajinan bahan keras wajib di utamakan.
4.Persyaratan ekonomi, artinya, kemampuan dalam mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, serta tempat tujuan konsumen.
5.Mempunyai bobot, ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan norma atau standar yang ada, mudah dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk dibuang.
Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang harus dipenuhi pada kemasan produk kerajinan bahan keras tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan dalam hal memilih bahan pokok, kesalahan-kesalahan dalam memilih desain kemasan produk kerajinan bahan keras, dan kesalahan-kesalahan dalam memilih jenis kemasan produk kerajinan bahan keras pun dapat diminimalisir.
Apalagi, kalau Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang tentunya memiliki kualitas tinggi.
Sudah dapat dipastiin, untuk masalah proses pastinya akan jauh lebih cepat dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang proses pengemasan bisa dihilangkan.
Selain itu, ada pula beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras supaya bisa disebut kemasan produk kerajinan bahan keras yang memadai untuk digunakan.

Syarat Manfaat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras yang Baik

Untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan produk kerajinan bahan keras harus mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
1.Kedap udara, baik itu oksigen maupun gas lainnya.
2.Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia) sehingga dapat menjaga kualitas aroma, warna, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3.Kedap terhadap air (mampu menahan unsur air ataupun kelembapan udara yang ada di sekitarnya).
4.Kuat dan tidak mudah bocor terhadap tekanan.
5.Cendrung tahan terhadap panas.
6.Mudah dikerjakan secara massal dengan harganya relatif murah.
Over all, pengertian secara singkat dari pengemasan adalah, suatu cara yang dilakukan untuk melindungi mutu dari makanan atau bahan pangan.
Yang tidak lain tujuannya adalah agar makanan atau bahan dasar produk, baik itu yang sudah diolah maupun yang belum, dapat sampai ke pihak konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.
Nah, untuk masalah kemas-mengemas suatu produk supaya berkualitas, sudah dapat dipastikan kalau mesin-mesin kemas dari Ramesia tentu bisa dijamin kualitasnya.

KERAJINAN BAHAN KERAS BUATAN - LOGAM

KERAJINAN LOGAM 


Prosedur Pembuatan

Adapun prosedur dalam pembuatan kerajinan logam berbeda-beda jika dilihat dari karya logam 2 Dimensi dan 3 Dimensi. Dibawah ini merupakan cara/prosedur pembuatan kriya logam :
1. Dua dimensi
Langkah pertama membuat gambar desain pada sebuah kertas, kemudian gambar yang sudah jadi ditempelkan pada permukaan bahan logam yang dipakai ialah seperti almunium. Adapun proses pada pembuatan sketsa pada media kerajinan logam adalah almunium dengan menggunakan ballpoint bekas, dengan cara menekan serta mengikuti garis kontur pada desain gambar yang sudah dibuat. Setelah gambar sudah terbentuk pada bahan logam, langkah selanjutnya pada permukaan bawah almuniumdialasi dengan anduk kecil atau busa, sedangkan bagian atas ditekan-tekan sehingga objek gambar itu terbentuk menonjol keluar kayak relief.
2. Tiga dimensi
Teknik Pencetakan/Pengecoran pada model tiga dimensi adalah dengan membakar bahan logam (almunium,kuningan, serta tembaga) di dalam tungku pembakaran sampai bahan logam itu meleleh. Setelah bahan logam meleleh, lalu cairan logam tersebut di tuangkan ke dalam sebuah cetakan dasar. Kemudian teknik selanjutnya adalah Teknik Penempaan, siapkan semua alat serta bahan yang akan dibutuhkan untuk dilakukannya teknik penempaan. Langkah selanjutnya adalah membentuk karya yang akan di buat dengan menggunakan bahan logam yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Langkah terakhir melakukan penghalusan pada suatu permukaan hasil kriya logam itu.

Contoh Gambar

Berikut ini adalah beberapa contoh hasil dari kerajinan logam :
kerajinan logam banteng patung
Banteng Patung
kerajinan logam guci
Kerajinan Logam Guci
kerajinan logam lampu aladin
Lampu Aladin
kerajinan logam lotus mini
Lotus Mini
Demikianlah pembahasan tentang kerajinan logam mulai dari pengertian, jenis, prosedur dan gambarnya. Semoga bermanfaat dan menambah anda.

KERAJINAN BAHAN KERAS BUATAN - KACA

PROSES PEMBUATAN LUKISAN KACA



1.  Membuat  Desain Gambar.
Membuat Desain Gambar tidaklah semudah yang kita perkirakan, karena gambar-gambar gaya Cirebon memiliki ragam hias yang spesifik. Untuk itulah sebaiknya mencari contoh gambar yang baku, seperti Motif Wayang misalnya. Motif Wayang yang kita pilih pindahkan ke kertas gambar lain yang ukurannya sudah ditentukan. Kemudian buatlah ragam hias dengan mengkombinasikan Mega Mendung atau Wadasan sebagai hiasan depan maupun latar bagian belakang. Ketika jadi maka Wayang akan dikelilingi ragam hias khas Cirebonan yang menarik dan siap diisi cat dengan gradasi warna yang dipilih.
2. Memindahkan Gambar ke Media Kaca.
Memindahkan Gambar ke Media Kaca dengan meletakan kertas desain dibalik kaca dan memindahkannya dibagian muka dengan pena atau rapido warna hitam. Kontour (garis gambar) yang dibuat haruslah lentur tanpa tyerputus-putus, agar nati ketika diiisi cat maka kontour itu sebagai pembatas yang mampu menahan lelehan cat basah. Gaya Klasik pada Lukisan Kaca Cirebon garis gambar bisa bermacam warna karena menggunakan pena dengan cat langsung. Berbeda dengan Gaya Modern yang menggunakan rapido dalam pembuatan kontour (garis Gambar) hanya berwarna hitam.
3. Mengisi Cat pada bidang gambar.
   Mengisi Cat pada bidang gambar yang telah berisi kontour-kontour , maka warna pertama yang dipoleskan diatasnya (dengan catatan bahwa kita telah menentukan Warna Gelap ke Terang atau sebaliknya). Hati-hati agar tidak menabrak batas garis (tidak meleber keluar garis), polesan haruslah halus dan konstan (dengan tekanan kwas yang sama). Jika warna pertama selesai, biarkan beberapa menit untuk mengeringkan cat. Kemudian lakukan kembali pengecatan dengan warna kedua dan seterusnya hingga selesai. Harus diingat Gradasi warna khas Cirebonan akan tampil indah jika tidak saling bercampur, artinya garis warna tegas, sama tebal dan sesuai urutan warna.
4. Mewarnai Ragam Hias.
Mewarnai Ragam Hias biasanya setelah selesai mewarnai objek utama, hal ini agar dapat memberikan nuasa warna yang mempunyai image 3 dimensi. Teknik seperti ini penekanannya pada pemilihan warna yang lebih tua dan tegas untuk ragam hias bagian depan objek. Sementara ragam hias bagian belakang objek, lebih ditekankan pada warna-warna bias, yang memberikan kesan jauh sehingga image 3 dimensi dapat terpenuhi. Ornamen Mega Mendung harus diletakan dibagian atas, yang dimaksudkan untuk memberikan kesan langit dan awan. Dan Ornamen Wadasan diletakan dibagian bawah atau dasar yang memberikan kesan tanah atau bebatuan. Singkatnya Objek Wayang akan dikelilingi ragam hias bagian bawah, atas , depan,belakang , kiri dan kanan, sesuai dengan aturan teknik melukis kaca Cirebonan umumnya.
5. Membuat Latar Bagian Belakang Gambar (Background).
Latar Bagian Belakang (Background) diperuntukan untuk mengisi kekosongan bagian belakang untuk mendapatkan gambar yang terkesan penuh, Biasanya menggunakan 2 (dua) cara, pertama dilakukan pada media kaca yang sama dan kedua dilakukan pada media tripleks penutup. Cara yang kedua itulah yang memberikan kesan 3 Dimensi, karena ada jarak diantara kaca dan tripleks penutup. Umumnnya gambar yang dibuat sebagai background berupa polesan semprotan phyloc beragam warna dan tipis atau menggunakan bantuan tali rafia yang diususun berjejer dan disemprot phyloc warna.
6. Memasang Bingkai.
Memasang Bingkai pada umumnya sama dengan pemasangan bingkai pada lukisan lainnya. Bingkai akan dipasang ketika Lukisan kaca yang dibuat sudah cukup kering. Pemberian penutup tripleks yang berisi gambar background harus diberikan jarak beberapa milimeter dari kaca berisi gambar utama. Bingkai bagian belakang yang telah tertutup harus diberi lakban agar rapih dan jan gan lupa gantungan plus talinya di pasangkan.
Demikian secara singkat dan sederhana Teknik Melukis Kaca secara sederhana , mudah-mudahan bermamfaat bagi anda dan dapat dipraktekan dirumah anda.


KERAJINAN BAHAN KERAS ALAM - ROTAN

KERAJINAN ROTAN 

Rotan merupakan hasil kekayaan alam yang sangat besar di Indonesia. Pulau yang paling banyak menghasilkan rotan adalah Kalimantan. Tumbuhan rotan bersifat kuat dan lentur sehingga sangat cocok sebagai benda kerajinan dengan teknik anyaman. Contoh produk kerajinan dari bahan rotan banyak digunakan pada meja kursi, almari, tempat makanan, dan lain-lain.



Anyaman dari rotan
Rotan adalah sejenis tumbuhan menjalar yang panjangnya bisa mencapai 100 meter. Batang dari rotan ini sangatlah kuat, apalagi jika sudah dikeringkan. Rotan kering akan menjadi semakin kuat dan juga tahan dari pembusukan. Tumbuhan rotan banyak ditemukan di hutan–hutan Kalimantan, Sulawei dan juga Sumatera.
Rotan sekarang sudah bertambah nilai jualnya, apalagi jika dibuat peralatan rumah dalam bentuk meja, kursi, tempat aksesoris kotak tisu dan masih banyak lagi. Semua bentuk barang dari rotan biasanya mudah dibentuk dan akan berharga lebih tinggi dari biasanya jika didesain dan dibuat seunik mungkin. Kamu tertarik untuk membuat barang dari anyaman rotan? Sangat gampang kok, yuk lihat cara membuat kotak pensil dari anyaman rotan.
Barang yang diperlukan untuk membuat tempat pensil ini adalah rotan kering, gunting, cat, kuas dan cetakan bisa berupa kaleng bekas. Kemudian kita mulai membuat anyaman rotannya. Pertama–tama rendam semua rotan kedalam air. Merendam rotan ini sangat penting untuk kelenturan rotan dan juga untuk pengamanan mungkin saja ada serat rotan yang tajam dan melukai jari kamu.
Kemudian ambil 3 lembar rotan dengan panjang 4 cm dan 2 bilah rotan panjang sebagai rotan yang akan menjadi alas dari anyaman rotan tempat pensil. Buat 3 rotan untuk menjadi tumpuan sumbu dengan melingkarkan 2 rotan panjang menjadi simpul, setelah simpul jadi lilitkan memutar membentuk bentuk obat nyamuk bakar sebanyak 3 putaran.
Setelah 3 putaran jadi, mulai membuat anyaman bagian alas dengan membentuk seperti pusat jaring laba–laba. Terus perlebar alas sampai ukuran yang kamu inginkan, kemudian bengkokkan jaring laba–laba tersebut keatas sehingga membentuk tabung.
Nah dari sini kamu akan mulai menganyam bentuk sebenarnya dari tempat pensil. Tempatkan cetakan yang berupa kaleng bekas sebagai pembentuk dasar dan sebagai acuanmu agar bentuk tabung tidak mengecil ataupun membesar.
Anyam dengan hati–hati tiap lembar rotan sehingga mencapai bentuk yang kamu inginkan. Setelah mencapai ketinggian yang kamu inginkan, gunting sisa–sisa rotan yang tidak rapi. Dan langkah terakhir adalah memberi hiasan dengan cat warna, gambar agar tidak terlihat monoton dan lebih sedap dipandang.

KERAJINAN BAHAN KERAS ALAM - BAMBU

KERAJINAN BAMBU 

Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang rumit. Sampai saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini, produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistik. Beberapa teknik dalam pembuatan kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif dan bentuk yang menarik.

Cara Membuat Kerajinan dari Bambu

Disini saya akan berbagi cara bagaimana membuat kerajinan tangan dari bambu. Karena tidak dipungkiri hasil dari kerajinan tangan bambu ini banyak sekali diminati oleh masyarakat lokal bahkan mancanegara hal ini menyebabkan produksi kerajinan berbahan bambu ini berkembang pesat bahkan sampai luar negeri sekalipun.
Selain beberapa ide di bawah ini, anda juga dapat membaca artikel mengenai berbagai macam kerajinan tangan dari bambu ini.

1. Lonceng Angin

Dengan cara membuat kerajinan dari bambu ini, kamu dapat menghibur diri atau relaksasi berkat suara yang dihasilkan oleh derai-derai lonceng bambu ini.
Suasana yang damai di taman, kupu-kupu berterbangan, serta suara dan nada-nada yang dihasilkan oleh lonceng bambu yang bergoyang pelan, juga hembusan angin yang bertiup sejuk, pastinya akan membuatmu berasa sedang liburan ke pulau tropis yang penuh kedamaian.
cara membuat kerajinan dari bambu
Pertama-tama, kamu perlu menyiapkan bahan-bahan dan peralatan sebagai berikut:
  • Bambu
  • Batok kelapa
  • Tali
  • Gergaji potong
  • Amplas
  • Pisau
  • Gunting
  • Bor listrik
Cara Membuat:
Nah, sekarang kita beralih ke cara membuat kerajinan dari bambu untuk membuat lonceng angin seperti berikut ini:
  1. Pilihlah bambu yang berukuran sedang. Pastikan bambu yang kamu gunakan masih sehat, tidak retak dan masih kuat.
  2. Ukur bambu kurang lebih 15-17 cm sebanyak 5 bambu.
  3. Ukur bambu lagi sepanjang 7 cm sebanyak 5 buah yang nantinya akan dimasukkan ke tiap bambu berbentuk stick kecil yang akan berfungsi sebagai ‘jangkar’ individual (masing-masing untuk tiap bambu).
  4. Potong/gergaji bambu.
  5. Bersihkan bagian dalam bambu dari serat-seratnya menggunakan pisau kecil.
  6. Bentuk bagian bawah bambu dengan melengkung (lihat gambar artikel ini) dengan jarak 8 cm dari atas bambu.
  7. Amplas bambu hingga halus.
  8. Lubangi bagian atas bambu untuk dimasukkan tali menggunakan bor listrik.
  9. Belah batok kelapa menjadi setengah lingkaran.
  10. Amplas batok kelapa hingga halus.
  11. Lubangi pinggiran batok kelapa sesuai dengan jumlah bambu untuk lubang tali.
  12. Ikat masing-masing bambu dengan tali dan sambungkan ke batok kelapa.
  13. Jika sudah, masukkan tali tadi ke lubang batok kelapa dan tarik ke atas.
  14. Buat simpul tali untuk menyatukan lonceng angin dan mengunci talian.
  15. Finishing lonceng menggunakan pelitur untuk mendapatkan hasil yang estetis dan maksimal.

2. Lampu Hias

Cara membuat kerajinan lampu hias dari bambu ini dapat kamu gunakan agar rumahmu terlihat lebih menarik dan estetis. Keindahan interior rumah bisa dicapai tanpa perlu modal yang besar. Lampu hias dari bambu semacam ini dapat kamu letakkan di berbagai sudut ruangan, di atas meja, atau bahkan di luar rumah.
cara membuat kerajinan dari bambu
Sebelum kita memulai membuat lampu hias-nya, ada baiknya kamu persiapkan lebih dahulu bahan-bahan dan peralatan berikut ini:
  • Batang bambu 1-3 meter
  • Lampu hemat energi 5 watt dengan warna sesuai selera anda (merah, kuning, putih, biru, dll)
  • Kabel lampu secukupnya
  • Kuas cat
  • Cat warna sesuai selera anda atau pelitur jika anda menginginkan warna natural bambu
  • Cat clear
  • Semen
  • Amplas
  • Gunting/cutter
  • Gergaji
  • Alat Pahat
Cara Membuat:
Kalau bahan-bahannya sudah siap semua, sekarang kita bisa mulai. Perhatikan langkah-langkah berikut dengan seksama ya!
  1. Potong bambu yang sudah disiapkan se-panjang 1,5 meter atau bisa menyesuaikan selera kamu. Pastikan bambu yang kamu pilih adalah bambu kering yang masih kuat dan berdiameter kurang lebih 10 cm.
  2. Amplas permukaan bambu hingga halus, lalu cat keseluruhan permukaan bambu atau bisa juga kamu gunakan pelitur. Setelah itu tunggu hingga cat kering.
  3. Apabila cat sudah kering, gergaji bambu di bawah bagian ruas bambu untuk menjadi tatakan lambu bambu kamu.
  4. Gergaji juga bagian atas bambu untuk keluarnya cahaya lampu.
  5. Lubangi bagian tengah dari ruas bambu bagian bawah lampu-mu untuk lubang masuk kabel.
  6. Dengan menggunakan alat pahat dan gergaji, berikan beberapa lubang dengan ukuran yang bervariasi di batang lampu bambu-mu untuk tempat keluarnya cahaya.
  7. Amplas kembali bagian lampu yang terbuka agar halus dan rapih.
  8. Gunakan semen untuk membuat dudukan lampu bambu agar dapat berdiri tegak. Tinggi dudukan kurang lebih 7-10 cm. Gunakan ember kecil atau kaleng bekas cat untuk cetakan semen.
  9. Cat/pelitur kembali lampu bambu-mu berikut dudukannya agar tampilan lampu hias lebih menarik.
  10. Pasang lampu di lampu hias dari bambu-mu berikut instalasi kabelnya.
  11. Letakkan di tempat yang direncanakan.
  12. Nyalakan lampu dan nikmati hasil kreatifitasmu!

3. Air Mancur

Salah satu contoh cara membuat kerajinan dari bambu adalah air mancur. Air terjun dari bambu biasanya sering kali, bahkan hampir seluruh rumah penduduk masyarakat Jepang memilikinya. Dan ternyata fungsi lain dari hiasan air terjun dari bambu ini memberi kesan sejuk alami, dan menenangkan pikiran akan sangat baik dan indah apabila dikombinasikan dengan tanaman bunga atau tanaman hijau lainnya.
cara membuat kerajinan dari bambu
Untuk konstruksi air mancur dari bambu yang akan kita buat, akan diperlukan bahan-bahan seperti berikut ini :
  • Batang bambu dengan diameter 5-7 cm sepanjang 1 – 1,3 m
  • Tiang bambu (untuk penyangga) dengan diameter 1-2 cm sepanjang 40-50 cm
  • Tali ijuk aren secukupnya (untuk pengikat)
  • Pipa PVC dengan diameter 5-7 cm
  • Pompa air listrik (untuk mengalirkan air)
Cara Membuat:
Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk air mancur di bawah ini dengan seksama:
  1. Potong bambu hitam/wulung/ater dengan diameter 5-7 cm sepanjang 60-70 cm sebanyak 4 buah dan sepanjang 45-55 cm sebanyak 2 buah. Pastikan bahwa bagian teratas dan terbawah dari batang bambu yang akan berfungsi sebagai tiang ini tertutup oleh ruas.
  2. Potong bambu diameter 1-2 cm sepanjang 40 dan 50 cm untuk bambu penyangga.
  3. Potong bambu diameter 5-7 cm untuk buluh air sepanjang 1 m dan 1,3 m. Pada salah satu ujung masing-masing bambu, potonglah menyilang seperti bentuk bambu runcing.
  4. Untuk bambu buluh air ukuran 1 m, lubangi ruas-ruas di dalam batang bambunya agar bisa dilalui air. Demikian juga bagian akhir ruasnya, agar dapat disambung dengan pipa PVC.
  5. Sementara untuk bambu buluh air ukuran 1,3 m, lubangi ruas-ruasnya agar dapat menampung air, tetapi bagian dasarnya biarkan tetap tertutup oleh ruas.
  6. Ambil dua potongan bambu panjang 60-70 cm/bambu tiang, kemudian buat lubang menembus pada posisi 15-20 cm dihitung dari bagian atas bambu. Sesuaikan besar lubang dengan diameter bambu untuk penyangga.
  7. Ukuran lubang harus lebih besar sedikit dari diameter bambu penyangga, agar bambu buluh air bisa bergerak bebas.
Cara Merangkai:
  1. Pasang bambu yang sudah dilubangi tadi berjajar di atas batu dengan bantuan semen. Jarak antaranya kurang lebih 30 cm. Pastikan lubang-lubang pada bambu berada pada posisi sejajar.
  2. Sisipkan bambu penyangga panjang 40 cm menembus mulai dari bambu tiang pertama, bambu buluh air ukuran 1,3 m dan berakhir di bambu tiang kedua.
  3. Buat ikatan dengan tali ijuk untuk menyatukan bambu penyangga dan bambu buluh air.
  4. Ambil bambu tiang ukuran 45-55 cm dan bambu penyangga ukuran 50 cm. Pasang bambu tiang berjajar dan bambu penyangga melintang di tengahnya pada posisi 15-20 cm dihitung dari bagian atas bambu. Ikat dengan menggunakan tali ijuk.
  5. Lekatkan konstruksi ini pada batu kali dengan sedikit semen dan posisikan objek ini di belakang susunan bambu buluh air ukuran 1,3 m.
  6. Ambil dua batang bambu tiang ukuran 60-70 cm yang tersisa. Posisikan bersilangan kemudian lekatkan bagian bawahnya ke batu alam dengan bantuan semen.
  7. Letakkan buluh air ukuran 1 m di antara bambu bersilang tadi. Ikat dengan tali ijuk agar posisinya kokoh. Posisikan susunan ini di depan susunan bambu buluh air ukuran 1,3 m dengan ujung-ujung bambu buluh air saling berhadapan.
  8. Sambung pangkal bambu buluh air ukuran 1 m dengan pipa PVC dan hubungkan dengan pompa air. Pastikan bahwa Anda memilih pompa air yang ukurannya sesuai dengan debit air yang akan Anda alirkan. Sebaiknya pompa air diletakkan di atas permukaan tanah agar mudah perawatannya. Untuk menyamarkan, Anda bisa menanam tanaman hias semak di sekitarnya.
  9. Untuk memperkuat bambu, lapisi bambu dengan cat clear coating untuk batu alam.

4. Vas Bunga

Cara membuat kerajinan dari bambu satu ini cocok bagi kalian yang senang berkreasi dengan keindahan, apalagi yang suka bunga. Bambu yang diukir maupun dilukis dapat menjadi hiasan yang sangat ciamik untuk ditaruh di pojok ruangan maupun di atas meja.
cara membuat kerajinan dari bambu
Alat dan bahan :
  • Bambu yang sudah kering
  • Piloks
  • Gunting
  • Kertas gosok
  • Selotip bening
  • Silet
Cara Membuat:
Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk vas bunga di bawah ini dengan seksama:
  1. Siapkan semua alat dan bahan
  2. Potonglah bambu miring diatasnya
  3. Gosoklah bambu menggunakan kertas gosok sampai bambu berwarna cream
  4. Setelah itu balutlah bambu yang sudah di gosok dengan selotif bening sampain keseluruhan bambu tertutupi.
  5. Gambar motif yang diinginkan
  6. Ukirlah motif yang telah digambar tadi menggunakan silet, sehingga bagian yang ingin dicat terlepas dari bambu.
  7. Catlah menggunakan cat filoks sesuai dengan warna yang diinginkan.
  8. Diamkan hingga beberapa menit sampai catnya benar-benar kering.
  9. Lepaslah selotif yang masih tertinggal dibagian bambunya.
  10. Selesai dan selamat mencoba

5. Kotak Pensil

Membuat barang yang satu ini tidak harus terpaku pada bahan plastik atau kaleng yang banyak di pasaran. Jika anda ingin mempunyai sesuatu yang beda dari yang lain anda bisa membuat pensil untuk anak-anak anda dengan berbahan pokok dari bambu.
cara membuat kerajinan dari bambu
Alat dan bahan :
  • Bambu kering sebagai bahan utama
  • Gergaji
  • Penggaris dan bolpoin
  • Lem fox
  • Pisau
  • Amplas
  • Pitur kayu atau cat mengkilap
  • Kulit batang pisang
Cara Membuat:
Silahkan simak contoh cara membuat kerajinan dari bambu dalam bentuk kotak pensil di bawah ini dengan seksama:
  1. Ambil sebatang bambu kemudian haluskan tiap bakunya dengan menggunakan pisau
  2. Potong kira-kira dengan ketinggian 20 cm, tapi untuk pemotongan lakukan diatas buku bambu (di ukur dari buku bambu pertama)
  3. Haluskan bagian potongannya menggunakan pisau atau amplas
  4. Lalu beri dan buat pola yang akan dililit tali
  5. Selanjutnya tambahkan lem sebagai perekat
  6. Setelah itu lilitkan talinya, tunggu beberapa menit sampai benar-benar kering
  7. Agar warnanya lebih indah beri tambahan cat warna sesuai selera anda
  8. Selesai dan selamat mencoba

6. Bingkai Cantik

Bingkai atau figura memang sudah tidak asing lagi bagi kalian untuk yang muda, tua bahkan anak-anak sekaligus pun. Akan tetapi untuk saat ini saya akan berbagi cara untuk membuat kreasi bingkai dari bambu agar terlihat lebih klasik.
cara membuat kerajinan dari bambu
Alat dan bahan :
  • Bambu kering sebagai bahan utama
  • Gergaji
  • Penggaris dan bolpoin
  • Lem fox
  • Pisau
  • Amplas
  • Pitur kayu atau cat mengkilap
Cara Membuat:
  1. Ambil bambu yang cukup tua dan memiliki ruas buku yang agak panjang
  2. Potong bambu sesuai dengan ukuran poto yang akan anda gunakan, lalu potong bambu yang masih bulat dengan gergaji
  3. Belah menjadi empat sama besar dan lebar
  4. Haluskan tiap belahan dengan menggunakan pisau raut
  5. Amplas bambu dengan halus, supaya hasilnya lebih memuaskan
  6. Beri sedikit kesan garis diukur dari 1cm ambil pisau yang berujung tajam tancapkan ujung pisau dan ketukan sedikit kayu pada pisau, lalu congkel angkat dan tarik. Maka anda akan mendapatkan garis lurus pada bambu
  7. Potong setiap ujung bambu kira0kira 90 derajat, bisa digunakan dengan menggunakan garis diagonal lantai rumah anda
  8. Sambung keempat sudut bambu, gunakan satu biji isi setepler dan ketok dengan palu kecil
  9. Beri sentuhan warna untuk bambu dengan dicat, warnanya sesuai yang anda inginkan dan untuk menambahkan keindahan bingkai anda gunakan manik manik yang anda sukai

7. Gelas

Salah satu kerajinan tangan dari bambu yang bisa anda buat adalah gelas, bagaimana cara membuatnya? Anda penasaran? Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan kerajinan tangan berupa gelas dari bambu.
cara membuat kerajinan dari bambu
Cara Membuat:
  1. Pertama, ambil bambu yang sudah tua dan keringkan.
  2. Langkah kedua adalah ambil bambu yang sudah dijemur selama beberapa hari, dan pastikan bahwa bambu tersebut tidak mengempes karena terlalu muda.
  3. Ambil bagian bawah bambu yang terdapat kukunya atau biasa disebut dengan cincin pemisah bambu.
  4. Potong bambu dengan ukuran gelas yang ingin anda buat, jadi ukur tingginya terlebih dahulu.
  5. Setelah dipotong, anda akan mendapatkan bambu yang hampir mirip dengan gelas.
  6. Langkah selanjutnya adalah anda amplas atau haluskan bagian luar bambu agar anda bisa mengecatnya nanti.
  7. Setelah halus, anda ukir bambu tersebut dengan bentuk yang anda inginkan, misalnya beri ukiran bunga di sampingnya, atau anda bisa memberikan ukiran di bagian mulut bambu tersebut.
  8. Setelah itu anda ambil cat dan gambarlah apapun yang anda inginkan.
  9. Anda juga bisa menambahkan mata, hidung, hingga alis di bagian tengah gelas mug jika memang anda ingin menghiasnya menjadi lebih lucu.
  10. Tambahkan syal atau semacamnya agar hiasan nya benar-benar terasa.
  11. Untuk bagian dalam nya juga harus anda haluskan agar lebih indah.
  12. Anda bisa mengecatnya juga.
  13. Jika mug sudah siap, anda bisa menggunakan nya sebagai hiasan di rumah atau anda bisa menjualnya di toko oleh-oleh. Selain itu mug dari bambu ini juga bisa anda gunakan sebagai tempat minum anda.

Sumber : https://www.rumahmesin.com/cara-membuat-kerajinan-dari-bambu/ dan https://xiia42017madeleinerindy.wordpress.com/kerajinan-bahan-keras/